MUKASURAT 2

KUCARI TUHANKU
Julai 2021
 
Ketika ku sadari
Wujudku yang kuragui
Biar pun diselusuri dari carian ilmu
Meredah denai sungai laut hutan & gurun
Kucari Tuhanku
Katanya tiada rupa tiada tempat
dan tiada apa pun
SepertiNya tidak pernah Ada dalam Ada
KataNya Dia ada kasihsayang
KataNya Dia ada Keindahan
KataNya Dia ada Kemaafan & Keampunan
KataNya Dia ada Syurga...
_________________________

COVID19

18/7/2021
 

Covid
Vaksin
Lindung diri
Lindung semua
Kita jaga kita
Kita teguh kita menang
Amalkan SOP
Corona!
Tanggal January 2019
Adalah tarikh keramat
Datangnya menyelinap
Tanpa disedari
Dia bagai penyamar malam
Menerjah nafas tercungap
Tanpa amaran nyata
Dia menghuni dada
Menyekat udara ke tubuh
Menggelupur kesesakan
Tersentak dan mengejutkan
Hiruk pikuklah doktor dan misi
Tiba2 satu demi satu ditangisi
Akan pemergian tanpa iringan talkin
Pergi bersendirian ke kuburan yang sepi
Tiada cucuran air mawar di nesan
Hanya airmata di kejauhan
Dia tiba2 membunuh satu demi satu
Semakin hari semakin rakus
Seluruh dunia mula menyadari
Utusan bencana dari Rabbi
Telah mula meragut nikmat hidup
Satu demi satu disekat
Desa, bandar dan negeri
Telah menjadi penjara!
Duhai Vaksin
Bagai perang dunia ketiga
Tiada peluru tiada bom tiada misil
Tiada letupan tiada runtuhan
Berjuta manusia dibunuh kejam
Pembunuhnya bagai Pontianak ghaib
Tiada darah dihisap
Tiada luka cedera
Perang dilancar membunuh berjuta
Tiada peluang pertahan diri
hanya melihat sengsara
dan kematian dengan sayu
Manusia pun bangkit satu demi satu
Senjata dihasil dan diuji
Virus dihantar ke dalam darah
Menyamar untuk dibunuh
Satu persatu akhirnya berjuta terbunuh
Penyamar adalah vaksin yang membunuh
Covid semakin menjadi lemah
Vaksin adalah covid untuk dibunuh
Kehadirannya menjadikan covid keliru
Lalu menjadi sasaran
Antara musuh dan penyamar
Telah menjadi sasaran serangan
Kedua duanya dihancurkan
Penyamar adalah vaksin
Covid dan penyamar
telah tiada bezanya
Kedua duanya disasar
untuk dibunuh!
Ku Lindungku
Covid yang membunuh
Menjadi lebih rakus dan kurang ajar
Bila kita bersentuhan
Bila bermesra
Cemburu, marah dan sakit hatinya
Membuak-buak
Kekuatannya menjadi bertambah
Kitalah mangsa ganasnya
Tiada siapa lagi
Yang mampu melawannya
Kitalah yang lebih nampu
Kitalah yang jaga diri kita
Kita adalah kubu kekuatan
Tiada sentuhan
Tiadalah kekuatan corona
Jarak adalah kelemahannya
Menutup mulut dan hidung
Seumpama baju kalis peluru
Kita sahaja yang mampu jaga kita
Selebihnya Allahlah Yang Lebih Perkasa
Covid Adalah Nikmat
Baru Ku sadari
Bahawa
Sekian lama Allah beri kebebasan
Tiada kesyukuran
Tiada rasa terhutang budi
Atas nikmatNya
Yang ada adalah kealpaan
Yang ada adalah kesombongan
Yang ada adalah
Kufur nikmat
Semuanya
cuma satu kebiasaan
Tiada apa pun yang aneh
Sehingga kehadiran covid
Semuanya menjadi sasau
Bertempiaran ketakutan
Hilang arah
Hilang segala kebiasaan
Kesengsaraan, kesakitan
dan kematian menjadi biasa
Semuanya meninggsalkan kenangan
Bahawa kebiasaan itu
Adalah satu keindahan
Antara kenikmatan dan bencana
Menjadi semakin keliru
Untuk difahami
Ada bencana telah menjadi nikmat besar
Ada bala yg bertukar
menjadi nikmat yang besar
Ada yang masih keliru
Ada yang sudah memahaminya
Kuasa Allah sungguh rumit dan aneh!
________________________________
TATKALA SENDUKU TERHENTI

4/9/2021


Mula hikayat nusaku
Dari kalimat jajah dan duka
Perut jerih keringat menjadi darah
Suka sengsara moyangku
Menulis sejarah
Dari seretan luka yang dilukai
Akulah gumpalan darah
Akulah duri cerita warisan
yang menulis dari tinta jerihmu
menghela nafas kepayahan hidup yang tidak pernah benar-benar aku dan anak cucuku memahami zaman berzaman
seiring waktu yang berlalu
Setiap tibanya penghujung ogos
kulihat jalur bergemilang di mana-mana
kudengar khutbah perutusan orang besar yang belum tentu ikhlasnya
Jika dulu sengsara, darah dan kematian menjadi taruhan
untuk masa depan yang tidak pernah pasti
Hari ini mereka pertaruhkan nasib generasi demi meraih kesenangan dunia
dari usaha-usaha perbodohkan
dan memenjarakan keturunan sendiri
Mereka saling berantakan
tidak peduli apa pun
dan tiada apa-apa yang nak dibebaskan
tiada perjuangan.......
yang ada hanya angin
dan hembusan-hembusan hanyir dari busuknya kejahatan
_____________________________

SALAM MERDEKA

5/9/2021
 

Hantarkan Salam ini pada jiwaku
dan jiwa mereka yang sering alpa
Kita masih memiliki harapan
dan mimpi-mimpi indah
dan kita masih ada cita-cita
yang bisa dikongsi
"Kemerdekaan bukan sekadar ritual
ia adalah catatan pahit getir
dan pengorbanan bangsa
mencapai lalu menikmati kebebasan..."
Ia adalah milik yang harus diperjuangkan Kita berhempas pulas
demi mendapatkannya
Ia bukan lagi impian
kitalah pemilik kebebasan ini
dan akan pertahankannya
sampai ke hujung nyawa...
Perjuangan kita ini
bukan hanya dari masa lalu
tetapi hari ini, esok, lusa dan selamanya. Perjuangan ini belum berakhir
Belum berakhir
Belum berakhir
Belum berakhir
Selamanya.

Produced by Abd Hamid Mohd Yaman / All rights reserved
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started