PUISIKU DISINI

DILAHIRKAN DENGAN MIMPI KESEMPURNAAN DUNIAWI

DENAI

Februari 2017

Sejak mula menghuni rahim ibu dan memulai perjalanan musafirku sejauh sembilan purnama tidak terhenti kembara didunia dengan perjalanan baru penuh sedar seorang aku menghirup wangi cahaya dan merdunya suara alam 

atas perit lelah dan airmata ibuku
diulit keringat dan jerih seorang ayah
yang amat sayangkan diriku tidak ku ketahui
meredah alam sekolah seakan dikasihi guruku
yang tidak pernah kufahami

di pesisir pantai ombak membiru aku memahat kenangan demi kenangan akan wajah demi wajah dirindukini telah lama berlalu yang hampir separuh abad sangkaku segalanya telah hilang bagai lukisan pasir disapu ombak tiba tiba tersedar kenangan itu begitu banyak tersangkut dicelah-celah waktu 

kini satu persatu ku kutip rindu yang masih punya ingatan masalalu berkongsi jiwa dan rasa masa silam yang kusangka telah hilang dari mimpi bertahun meredah keringat dan menggenggam harapan

lalu merasai hebatnya jatuh cinta buat kesekian kalinya yang tidak ku fahami berkali kali sehingga nanar jatuh diriba ibu yang sewaktu kecil membacakan padaku kisah kisah hidup dari syair-syair jawi cerita penglipur lara yang tidak pernah kufahami


dipenghujung menara gading aku mula mengerti erti keinginan remajaku dan menemui bunga merah mewangi dengan titisan embun jernih berkilau mengubah segalanya menjadi tidak keruan

dan terasa begitu manis bagai madu
lalu wajah terdampar di pesisir desa sunyi
dan di sini aku mengukir memori
mula gemersik mengalun lagu lama
dengan wajah-wajah tua yang nampak muda
dan ada yang masih merasa remaja
meminjam kenangan untuk dirasai kembali detik-detik yang berlalu yang telah hampir separuh abad menghilang

masihkah?

Produced by Abd Hamid Mohd Yaman / All rights reserved
Powered by Webnode
Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started